Sabtu, 23 Maret 2019

Grosir celana sirwal solo - 0878.3831.5058

Grosir celana sirwal solo - 0878.3831.5058


Siapa yang masih asing dengan sarung? 

Tentunya sebagai masyarakat Indonesia, sarung bukan lagi merupakan barang yang asing, apalagi kalau kita hidup di daerah kota kecil dan perkampungan. Penggunaan sarung masih relatif lebih tinggi dan lebih mudah ditemukan dibandingkan penggunaan sarung di kota-kota besar. Sampai saat ini, sarung masih lestari sebagai alternatif pakaian untuk ibadah di kota-kota besar. Sarung yang digunakan biasanya merupakan sarung pabrikan, yang artinya merupakan produksi mesin modern.

Di beberapa daerah di Indonesia juga dikenal sebagai daerah penghasil sarung tenun terbaik. Sarung tenun dari daerah di Indonesia ini memiliki fungsi yang berbeda, baik sebagai simbol dari pemakai atau memang dikhususkan untuk tujuan tertentu. Tahukah Anda bahwa ada kisah menarik di balik kain sarung ini sendiri di Indonesia?

Sejarah Sarung


Sarung bukanlah produk budaya yang benar-benar berasal dari Indonesia. Kain ini sebetulnya berasal dari Yaman dan di sana orang menyebutnya dengan istilah futah. Kain sarung dari Yaman sendiri dikenal sebagai "nenek moyang" seluruh sarung yang ada di dunia ini. Dulu, sarung di Yaman adalah produk yang paling dicari oleh turis yang berkunjung sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang dan diberikan pada rekan dan famili.

Selain Indonesia, ada juga beberapa negara lain yang mengenal kain sarung ini meski dengan sebutan yang berbeda. Misalnya di Mesir, sarung bukanlah alternatif pakaian pengganti celana bagi pria Muslim untuk sholat, melainkan sebuah kain yang hanya digunakan untuk berhubungan intim dengan pasangan resminya. Selain Mesir, Arab juga negara yang mengetahui dan menggunakan sarung atau yang lebih akrab dengan istilah izaar.

Masuknya sarung ke Indonesia sendiri merupakan hasil dari bisnis. Para saudagar yang berasal dari Arab dan Gujarat datang ke Indonesia membawa sarung dan memperdagangkannya di sini hingga distribusi sarung meluas ke hampir seluruh wilayah di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, sarung kemudian digunakan sebagai identitas dari perjuangan melawan penjajahan yang pernah terjadi di Indonesia. Penggunaan sarung ini sendiri merupakan bentuk perlawanan terhadap budaya barat yang dibawa oleh para penjajah kala itu.

Filosofi di Balik Motif Kotak-kotak

Pernahkah Anda terpikir mengapa motif sarung selalu kotak-kotak? Motif kotak-kotak ini terbentuk dari hasil perpotongan antara garis vertikal dengan garis horizontal secara tegak lurus. Alhasil, terbentuklah kotak-kotak yang menjadi motif. Jika diperhatikan, sebuah kotak akan selalu dibatasi oleh empat sisi garis. Ini bukan tanpa alasan. Filosofi yang ingin disampaikan adalah bahwa manusia harus melihat bahwa segala keputusan akan membawa konsekuensi tertentu dari berbagai sisi. Hal ini mengharuskan kita untuk mempertimbangkan dengan matang suatu pemikiran agar mendapatkan keputusan yang baik dan membawa konsekuensi yang baik juga.


Kami siap kirim ke Bangunjiwo,Ngestiharjo,Tamantirto,Tirtonirmolo,Bejiharjo,Bendungan,Gedang Rejo,Jati Ayu,Karangmojo,Kelor,Ngawis,Ngipak,Wiladeg dan seluruh kota di Indonesia.


Jika anda ingin memesan hubungi 0878.3831.5058
Respon cepat klik http://bit.ly/Cssarungafif1

Untuk melihat katalog kami silahkan kunjungi https://sarungafif.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar